PRIBAHASA MADURA 3

Ajam atellor e berras (ayam bertelur di beras) arti : pejabat yang suka menerima suap

Nellor ajam (nelur ayam) arti : luar dan dalamnya tidak sama

Ajam tokong menta bunto’ (ayam buntung minta ekor) arti : tidak punya harapan lagi

Acaca dhuwa’ (omong ganda) arti : kalau bicara tidak dapat dipercaya

Aeng satestes e sagara (air setetes di lautan) arti : pertolongan orang yang tidak berguna

Wa-towa ajam (tua-tua ayam) arti : meski sudah tua tapi masih bagus/cakep

Ajaring angen (menjaring angin) arti : kelakuan yang tidak berguna

Nemmo angen nyaman (menemukan angin yang nyaman) arti : menerima kabar baik

Sorem arena (suram harinya) arti : menghadapi kesusahan

Ngakan asella are (makan seadanya hari) arti : sehari makan, sehari tidak

Lemmes atena (halus/lemas hatinya) arti : orang penyabar

Durin amoso temon (durian bertemu ketimun) arti : tidak sebanding

Balibis mole ka rabana (belibis pulang ke sarang) arti : kembali ke tempat asalnya

Ta’ ka bara’ ta’ ka temor (tidak ke barat, tidak ketimur) arti : Tidak terbawa arus, tidak mengikuti sekitarnya

Sokkor ja’ menta bintang so bulan (syukur tidak minta bintang dengan bulan) arti : semua permintaannya terpenuhi

Moseng abulu ajam (musang berbulu ayam atau serigala berbulu domba) arti : orang yang munafik, diluar baik, didalam berniat jahat

Nemmo buta mate (menemukan raksasa mati) arti : menemukan untung yang sangat besar

Cabbi nantang lalap (cabai menantang lalapan) arti : orang yang minta peran lebih dari semestinya

Ecoco’ dhuri e jalan raja (tertusuk duri di jalan raya) arti : dipermalukan didepan orang banyak

Tadha’ jagung, obi daddi nase’ (tiada jagung, ubi jadi nasi) arti : tiada rotan, akarpun jadi Jila

ta’ atolang (lidah tak bertulang) arti : gampang mengubah bicara

Arompi buluna merrak (memakai rompi bulu merak) arti : diluar nampak kaya, padahal aslinya tidak. Kelihatan bagus tapi sebenarnya jelek.

Atobba dibi’ (meracun diri sendiri) arti : mencelakai dirinya sendiri

Mesken arta sogi ate (miskin harta, kaya hati) arti : meskipun miskin, tapi ringan tangan

Apoy eserame mennya’ (api tersiram minyak) arti : amarahnya makin menjadi-jadi

“Bengal kathonding takok ka tajam” ARTINYA : Hanya berani gagangnya tapi takut dengan tajamnya celurit(Pemimpin harus berani menghadapi setiap resiko kepemimpinannya. Jangan mau enaknya saja tapi takut menghadapi beban berat di hadapannya).

Tadha aeng agili ka olo (Tidak ada orangtua yang minta ke anaknya/ Watak anak tidaklah berbeda dengan orang tuanya).

 

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑