Ajam atellor e berras (ayam bertelur di beras) arti : pejabat yang suka menerima suap
Nellor ajam (nelur ayam) arti : luar dan dalamnya tidak sama
Ajam tokong menta bunto’ (ayam buntung minta ekor) arti : tidak punya harapan lagi
Acaca dhuwa’ (omong ganda) arti : kalau bicara tidak dapat dipercaya
Aeng satestes e sagara (air setetes di lautan) arti : pertolongan orang yang tidak berguna
Wa-towa ajam (tua-tua ayam) arti : meski sudah tua tapi masih bagus/cakep
Ajaring angen (menjaring angin) arti : kelakuan yang tidak berguna
Nemmo angen nyaman (menemukan angin yang nyaman) arti : menerima kabar baik
Sorem arena (suram harinya) arti : menghadapi kesusahan
Ngakan asella are (makan seadanya hari) arti : sehari makan, sehari tidak
Lemmes atena (halus/lemas hatinya) arti : orang penyabar
Durin amoso temon (durian bertemu ketimun) arti : tidak sebanding
Balibis mole ka rabana (belibis pulang ke sarang) arti : kembali ke tempat asalnya
Ta’ ka bara’ ta’ ka temor (tidak ke barat, tidak ketimur) arti : Tidak terbawa arus, tidak mengikuti sekitarnya
Sokkor ja’ menta bintang so bulan (syukur tidak minta bintang dengan bulan) arti : semua permintaannya terpenuhi
Moseng abulu ajam (musang berbulu ayam atau serigala berbulu domba) arti : orang yang munafik, diluar baik, didalam berniat jahat
Nemmo buta mate (menemukan raksasa mati) arti : menemukan untung yang sangat besar
Cabbi nantang lalap (cabai menantang lalapan) arti : orang yang minta peran lebih dari semestinya
Ecoco’ dhuri e jalan raja (tertusuk duri di jalan raya) arti : dipermalukan didepan orang banyak
Tadha’ jagung, obi daddi nase’ (tiada jagung, ubi jadi nasi) arti : tiada rotan, akarpun jadi Jila
ta’ atolang (lidah tak bertulang) arti : gampang mengubah bicara
Arompi buluna merrak (memakai rompi bulu merak) arti : diluar nampak kaya, padahal aslinya tidak. Kelihatan bagus tapi sebenarnya jelek.
Atobba dibi’ (meracun diri sendiri) arti : mencelakai dirinya sendiri
Mesken arta sogi ate (miskin harta, kaya hati) arti : meskipun miskin, tapi ringan tangan
Apoy eserame mennya’ (api tersiram minyak) arti : amarahnya makin menjadi-jadi
“Bengal kathonding takok ka tajam” ARTINYA : Hanya berani gagangnya tapi takut dengan tajamnya celurit(Pemimpin harus berani menghadapi setiap resiko kepemimpinannya. Jangan mau enaknya saja tapi takut menghadapi beban berat di hadapannya).
Tadha aeng agili ka olo (Tidak ada orangtua yang minta ke anaknya/ Watak anak tidaklah berbeda dengan orang tuanya).
Leave a comment